<$BlogRSDUrl$>
Di Bawoh Rang Ikang Kering
Random Ramblings of A Retired Retainer

BADDI

Friday, May 20, 2005
Our Terengganu word for today comes from my friend Som. No, Hilmi, Som is not Kelsom but Mad Som who used to live near Jambang Ija in Tanjong, Kuala Terengganu. The word is baddi.

Baddi is not to be confused with badi as in kena badi broya when the bad part of of the crocodile spirit impacted your body and your spirit. Baddi is to compete or to match up. When Terengganu people catches up with the big city people, baddi will mean "keeping up with Joneds".

Baddi is not interchangeable with berlawang. Baddi has the connotation of a friendly competition where as berlawang is not so friendly. Thus when the kite season is on and you prepare your kite string with glass and paste, it is for the sole purpose of cutting off other people's kite from the owner. That's berlawang because the others might have sharper strings that can cut faster.

Baddi is more of a contest. Mari baddi nyelang is a challenge to see who can hold his breath longer underwater. Of course there are other contests and challenges that boys go through in the process of learning the word baddi. It might be the same outside Terengganu, because boys are the same everywhere only the word is different. Probably, outside Terengganu, berlawan is used instead of baddi as in this story forwarded to me by Wan M. I shall reproduce it here unedited in its virginal condition:
Dalam satu pertandingan antara buah-buahan tempatan, berkatalah buah durian dengan angkuhnya "Siapa lagi diantara kamu yang sanggup berlawan dengan aku, aku percaya tiada lagi yang dapat mengalahkan aku".
Dikalangan buah-buahan tempatan yang mendengar kata-kata durian itu berkatalah belimbing kepada durian "Kalau kau setuju aku akan membawa saudaraku untuk bertarung dengan kamu" mendengar kata-kata belimbing tadi durian pun ketawa sembil berkata
"Ha.. Ha.. ha.. aku tau kau nak membawa belimbing besi untuk bertarung dengan aku kan,.. silakan bawalah berapa ramai sekali pun mereka kemari aku sedia menerima cabaran mereka"
Buah-buah lain yang hadir di pertandingan itu menasihatkan belimbing agar membatalkan saja niatnya untuk membawa saudaranya bertarung dengan durian, tetapi belimbing tetap berkeras hendak membawa saudaranya bertarung. Belimbing merasa geram dengan sikap durian yang semakin sombong dan angkuh.

Maka belimbing pun membawa saudaranya masuk ke dalam gelangang dan pertandingan pun bermula. Durian dengan angkuhnya baring sambil meniarap di gelangang dan berkata "Aku beri peluang saudaramu ini untuk menghempap diriku dulu dan kita akan lihat nanti siapa yang merasa sakit pula ha..ha..ha.." kata durian dengan sombongnya.
Maka dihempap lah durian oleh saudara belimbing tadi. Dengan hanya sekali hempap durian pecah dan terbelah dua. Durian yang agaak terkejut dan merasa sakit lantas bangun dan menoleh kepada saudara belimbing tadi.
Durian merasa terkejut melihatkan saudara belimbing tadi lalu berteriak dan mengadu kepada Cempedak yang mengadili pertandingan tersebut "Hoiii... mana aci macam ni, ini dah kira tipu.. dia ni kan penyu belimbing, kalau macam ni matilah aku..."